Daerah Istimewa Yogyakarta Tidak Mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016
Menindaklanjuti Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri, nomor 441 / 323 / SJ tanggal 2 Februari 2016 tentang dukungan dalam kegiatan Eradikasi Polio Nasional dan Cras & Program Campak tahun 2016, maka bersama ini kami informasikan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016 tidak mengikuti pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Beberapa hal yang mendasari Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengikuti Crash Program Campak dan pelaksanaan PIN Folio 2016 adalah :
- Hasil kesepakatan rapat koordinasi nasional pelaksanaan PIN Polio di Bogor tanggal 9-12 Februari 2016 yang menyatakan bahwa seluruh provinsi di Indonesia melaksanakan PIN Polio tanggal S-15 Maret 2016, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Surat dari Menteri Kesehatan Nomor : PM.01.02/Menkes/530/2015 tertanggal 19 Oktobef 2015 bahwa DIY tidak mengikuti serangkaian kegiatan PIN Polio, peralihan pemakaian vaksin tOPV (trivalent Oral Polio Vaccine) ke bOPV (bivalent Oral Polio Vaccine) ke dalam program imunisasi rutin karena sudah mengintroduksi Inactivated Polio Vaecine (IPV) sejak bulan Septenrber 2007.
- Cakupan imunisasi campak di kabupatenlkota Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mencapai > 95% dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Meskipun Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengikuti Crash Program Campak dan PIN Polio 2016, tetapi tetap perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Meningkatkan dan mempertahankan cakupan rutin imunisasi bayi ( imunisasi dasar lengkap)
- Meningkatkan cakupan imunisasi lanjutan (booster) pada batita usia 18-36 bulan, yaitu pemberian imunisasi Pentavalen I kali ( usia 18-36 bulan) dan imunisasi campak 1 kali (usia 24-36 bulan)
- Meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi, baik imunisasi dasar lengkap (bayi), imunisasi lanjutan (batita) maupun imunisasi pada anak usia sekolah dasar (BIAS).
- Melakukan pendekatan ke wilayah / lokasi yang ada penolakan imunisasi
Atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.