REKOMENDASI
No.: 013/Rek/PP IDAI/IV/2016
Vaksin DTP acellular dan vaksin influenza dalam beberapa bulan terakhir langka di pasaran karena berbagai alasan, antara lain permintaan global yang meningkat, masalah produksi, dan distribusi vaksin tersebut. Untuk mencukupi seluruh kebutuhan global perlu waktu 1-2 tahun. Hal ini akan dibicarakan dalam rapat Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) on Immunization di WHO Geneva bulan April 2016. Saat ini Indonesia kekurangan vaksin tersebut, sehingga timbul beberapa masalah yang menjadi pertanyaan anggota IDAI mengenai penggantian vaksin DTP acellular dan vaksin influenza. Berikut ini PP IDAI bersama Satgas Imunisasi IDAI memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Saat vaksin DTP acellular tidak ada di pasaran, bagaimana imunisasi DTP selanjutnya?
Vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio® buatan Bio Farma), yang mengandung antigen pertusis sel utuh (whole cell), dapat diberikan menggantikan vaksin DTaP (DTP acellular). Vaksin Pentabio® telah diteliti pada 600 bayi mulai usia 6-11 minggu di Jakarta dan Bandung, menghasilkan respons imun (imunogenisitas) antara 85 – 100%.1 Vaksin Pentabio®dapat diberikan sebagai imunisasi dasar pada anak usia 2, 3, 4 bulan ataupun 2, 4, 6 bulan. Vaksin DTP-HB-Hib (Pentabio®) inipun dapat diberikan sebagai penguat (booster) pada usia 18 bulan. Vaksin Pentabio® di Indonesia saat ini tersedia dalam kemasan 5 dosis. Vaksin Pentabio® dosis tunggal akan mulai tersedia di Indonesia mulai tanggal 1 Mei 2016. Pada akhir April 2016, vaksin DTaP-Hib-IPV bermerk Pediacel® akan tersedia kembali di pasaran. Mengenai vaksin Infanrix® belum ada kepastian.
2. Bagaimana keamanan vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®)?
Pada penelitian di Jakarta dan Bandung, vaksin ini cukup aman, tidak ada KIPI serius. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang terbanyak adalah demam ringan timbul sekitar 20% dalam 1-2 hari, bengkak ringan sekitar 25%, yang akan sembuh tanpa pengobatan.
3. Apabila anak sudah mendapatkan vaksin DTaP, apakah dapat dilanjutkan dengan DTwP?
Pemberian imunisasi DTaP dapat dilanjutkan dengan imunisasi DTwP dengan interval yang sama. Demikian pula sebaliknya anak yang telah mendapat vaksin DTwP dapat dilanjutkan vaksin DTaP.
4. Apabila akan menggunakan vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) untuk imunisasi dasar, apakah imunisasi hepatitis B usia 1 bulan perlu diberikan?
Jika anak direncanakan akan mendapat imunisasi DTwP-HB-Hib (Pentabio®) sejak awal, maka imunisasi hepatitis B pada usia 1 bulan tidak perlu diberikan, tetapi vaksin hepatitis B saat usia lahir (kurang dari 12 jam) tetap diberikan. Dengan demikian dosis hepatitis B yang diperoleh adalah: saat lahir, saat imunisasi dasar usia 2, 3, 4 bulan ataupun 2, 4, 6 bulan dan pada usia 18 bulan, sehingga total dosis vaksin hepatitis B adalah 5 dosis.
5. Jika diberikan vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) maka dosis vaksin hepatitis B dapat lebih dari 3 dosis. Apakah ini bermasalah?
Tidak bermasalah. Dengan menggunakan vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) untuk imunisasi dasar dan lanjutan, maka anak akan mendapatkan vaksin hepatitis B sebanyak 5 bahkan 6 dosis apabila anak mendapat vaksin hepatitis B monovalen pada usia 1 bulan. Pemberian vaksin hepatitis B dengan total 5 atau 6 dosis tidak bermasalah bahkan dapat meningkatkan titer anti-HBs anak yang bersangkutan. Hal ini sudah dilakukan di beberapa negara di Eropa, Australia, dan Asia.
6. Pada pemberian vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) apakah perlu pemberian vaksin polio oral?
Vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio) tidak mengandung vaksin polio, sehingga pemberian vaksin DTP-HB-Hib pada usia 2,4,6 dan 18 bulan harus diberikan bersamaan dengan vaksin Polio Oral. Kecuali pada anak yang menderita imunokompromais (misalnya HIV, mendapat kortikosteroid dosis tinggi) diberikan vaksin polio inaktivasi (inactivated polio vaccine = IPV). Seperti telah diketahui, mulai tanggal 4 April 2016 tOPV akan digantikan oleh bOPV pada program PPI yang dapat dimintakan dari puskesmas setempat.
7. Bagaimana memperoleh vaksin DTwP-HB-Hib (P
entabio®)?
Vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) (hospital pack, isi 5 dosis) dapat diminta pada Puskesmas setempat, namun kita wajib membuat laporan yang berisi antara nama, umur dan alamat anak yang mendapat vaksin tersebut untuk meminta dan mendapatkan vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) berikutnya. Vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) juga dapat dibeli pada distributor yang ditunjuk oleh PT. Bio Farma. Setelah dibuka dan dipakai, vaksin dapat disimpan dan digunakan sampai 1 (satu) bulan apabila disimpan dengan benar (dalam suhu 2-80C).
8. Apakah produksi vaksin DTwP-HB-Hib (Pentabio®) mencukupi kebutuhan?
Cukup. DTwP-HB-Hib (Pentabio®) diproduksi sebanyak 23 juta dosis sesuai dengan jumlah anak balita Indonesia (termasuk untuk mereka yang memilih untuk divaksinasi di fasilitas kesehatan swasta).
9. Bagaimana imunisasi DTP untuk anak usia 5 tahun?
Untuk anak usia 5 tahun, dapat diberikan vaksin DTwP (Bio Farma) dan vaksin polio oral, sesuai jadwal imunisasi rekomendasi IDAI. Vaksin DTwP tidak lagi tersedia di Puskesmas namun dapat diperoleh di distributor Bio Farma setempat.
10. Untuk imunisasi influenza apakah dapat digunakan vaksin Flubio® (Bio Farma)?
Berdasarkan leaflet Bio Farma, vaksin Flubio® dapat diberikan untuk anak usia 12 tahun atau lebih. Pada waktu dekat vaksin Flubio® akan diproduksi untuk anak mulai umur 6 bulan. Pada saat ini vaksin Flubio® telah diteliti pada 404 anak berusia 6 bulan – 11 tahun di Jakarta, dengan hasil serokonversi anti-influenza 100%. Vaksin ini aman. Reaksi lokal (bengkak ringan, kemerahan) berkisar 11%-23%, reaksi sistemis (demam) 1,7% – 10,4%, dan tidak ditemukan KIPI serius.2
Sampai dengan tanggal rekomendasi ini dibuat, belum ada kepastian mengenai tersedianya vaksin dengan merk Vaxigrip® di Indonesia.
11. Kapan vaksin varisela akan kembali tersedia di Indonesia?
Varilrix® akan tersedia kembali pada bulan Mei 2016. Sedangkan Varivax® akan tersedia pada bulan Agustus 2016.
12. Bagaimana mengenai vaksin MMR?
Vaksin Trimovax® tidak diproduksi kembali. Vaksin Priorix-tetra® (gabungan vaksin MMR dan varisela) dan M-M-R II® direncanakan tersedia tahun 2017.
13. Kapan vaksin-vaksin ini (Avaxim®, Euvax®, Typhim Vi®, Pneumovax 23®, Tripacel®, Verorab®, Acthib®) akan tersedia kembali?
Sedang dalam perpanjangan izin edar, sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
Referensi:
1. Rusmil K, Gunardi H, Fadlyana E, Soedjatmiko, Dhamayanti M, Sekartini R, et al. The immunogenicity, safety, and consistency of an Indonesia combined DTP-HB-Hib vaccine in expanded program on immunization schedule. BMC Pediatr. 2015 Dec 19;15(1):219.
2. Soedjatmiko, Medise BE, Hadinegoro SR, Gunardi H, Sekartini R, Satari H, et al. Safety of Flubio (Bio Farma Influenza HA Vaccine) in 6 months – 11 years Indonesian Children. Presented at The 5th Asian Vaccine Conference, Hanoi, June 12-14, 2015.
3. Medise BE, Hadinegoro SR, Gunardi H, Soedjatmiko, Sekartini R, Satari H, et al. Immunogenicity and safety of Influenza HA Vaccine in infants and children : a bridging study 2015. (Laporan penelitian, unpublished)
Jakarta, 1 April 2016
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
Disusun oleh Satgas Imunisasi IDAI