ANAK MENGOMPOL, KAPAN PERLU WASPADA?
Pada masa awal kehidupan seorang anak, mengompol adalah hal yang umum dijumpai Tetapi bagaimana jika ada seorang anak SD (Sekolah Dasar) berusia 8 tahun tetapi masih sering mengompol? Kapan orangtua perlu waspada jikamempunyai anak yang masih mengompol?
Berkemih adalah proses pembuangan sisa metabolik tubuh oleh saluran kemih yang diatur oleh Susunan Syaraf Pusat (SSP). Saat anak masih berumur dibawah 2 tahun, proses perkembangan otak belum sempurna sehingga anak belum dapat mengkontrol kencingnya. Setelah perkembangan otak sudah hampir sempurna dan anak dilatih secara rutin untuk berkemih di toilet (toilet training) maka keluhan mengompol dapat membaik. Pada usia 3 tahun, 75% anak bebas mengompol siang dan malam hari. Sedangkan pada usia diatas 5 tahun, pada umumnya hanya 10-15% anak masih mengompol.1
Mengompol pada anak yang harus diwaspadai adalah anak usia >5 tahun yang mengompol minimal 2x seminggu dalam periode paling sedikit 3 bulan yang tidak disebabkan oleh efek obat-obatan.1Jika menjumpai keluhan seperti ini maka dianjurkan untuk segera menemui dokter Anda agar dapat diidentifikasi penyebabnya dan dilakukan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk dapat mengetahui apakah keluhan mengompol disebabkan oleh infeksi saluran kencing, kelainan organ atau masalah psikologi.
Infeksi saluran kencing sering dijumpai pada anak-anak. Keluhannya bermacam-macam dari mulai tanpa gejala (asimtomatik), demam, nyeri perut, nyeri saat berkemih atau mengompol. Dokter akan melakukan pemeriksan urin (air seni) untuk memastikan infeksi ini. Pada anak yang mengalami gangguan organ seperti gangguan syaraf berkemih, mereka tidak mampu untuk mengkontrol berkemih. Jika tidak ditemukan kelainan organ atau infeksi, maka mungkin ada permasalahan psikologi pada anak seperti rasa percaya diri yang rendah (low self esteem), ketakutan yang berlebihan atau masalah sosial lain.2
Penanganan yang dilakukan sesuai dengan penyebab mengompol tersebut. Bila terdapat infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik selama 10-14 hari. Pada kasus-kasus gangguan syaraf berkemih dapat dilakukan tindakan pembedahan dan pemasangan kateter urin. Sedangkan pada anak mengompol yang disebabkan oleh permasalahan psikologi maka dapat dikonsulkan ke psikologi anak. Beberapa pengaturan perilaku (behavioural treatment) dapat dilakukan oleh fisioterapis. Selain itu, orangtua dapat meningkatkan motivasi pada anak untuk berkemih secara teratur dan sebelum tidur. Pemberian motivasi serta ungkapan kasih sayang sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri anak dan menjauhi perasaan bersalah karena masih mengompol.
Kristia Hermawan, Retno Palupi
Sub bagian Nefrologi, FK UGM / RSUP Dr. Sardjito
Daftar pustaka
- Enuresis. Pedoman Pelayanan Medis. 2009
- Ramakrishnan, K. Evaluation and treatment of enuresis. AAFP. 2008;78(4):489-496