Hari Kanker Sedunia
Setiap tanggal 4 Februari, oleh ‘Union for International Cancer Control’ (UICC) ditetapkan sebagai ‘Hari Kanker Sedunia’ (World Cancer Day), untuk menggiatkan berbagai cara meringankan beban global kanker, sesuai dengan Deklarasi Kanker Dunia pada tahun 2008. Tahun 2015 ini temanya adalah kanker ‘dalam jangkauan kita’ (‘not beyond us’). Apa yang sebaiknya kita sadari?
UICC adalah organisasi internasional terkemuka yang didirikan pada tahun 1933 dan berbasis di Jenewa, Swiss. UICC beranggotakan lebih dari 800 organisasi di 155 negara. UICC adalah anggota NCD (Non-Communicable Diseases) Alliance, jaringan masyarakat sipil global yang kini mewakili hampir 2.000 organisasi di 170 negara. Pada 2013, penerapan monitoring dan rencana aksi (Global Monitoring Framework and Action Plan 2013-2020) memiliki target, indikator, dan tindakan yang berkaitan erat dengan Deklarasi Kanker Dunia.
Kampanye ini akan mempromosikan pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perawatan kanker. Pada akhirnya, diharapkan dapat berdampak menurunkan beban kanker global secara bertahap, sampai tahun 2020. Epidemi kanker global sangat besar dan akan meningkat terus. Saat ini 8,2 juta orang meninggal akibat kanker di seluruh dunia setiap tahun, bahkan 4 juta orang diantaranya meninggal terlalu awal, yaitu sebelum usia 30 tahun. Target NCD Alliance adalah menyelamatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahun, karena ganasnya kanker, yaitu mengurangi kematian pada usia produktif sebesar 25% pada tahun 2025.
Kampanye tahun 2015 akan difokuskan dalam empat bidang, yaitu pola hidup sehat, deteksi dini, pengobatan, dan perbaikan kualitas hidup. Kegiatan untuk pola hidup sehat yang dipromosikan, meliputi penghindaran faktor risiko dan pencegahan kanker, yaitu dengan vaksinasi HPV untuk kanker serviks dan HBV untuk kanker hati. Kegiatan untuk deteksi dini, juga meliputi skrining untuk kanker payudara, leher rahim, mulut dan kolorektal.
Diperlukan kampanye terus menerus, untuk meningkatkan kesadaran akan tanda dan gejala awal, sebelum penyakit kanker berkembang lebih lanjut, serta mengenali tanda klinis kecurigaan kanker, dan segera mengambil tindakan cepat untuk diagnosis dini. Beberapa tanda klinis awal kanker meliputi adanya benjolan, luka yang sulit sembuh, perdarahan abnormal, gangguan pencernaan, dan suara serak yang kronis. Diagnosis dini sangat dianjurkan, khususnya untuk kanker serviks, payudara, mulut, laring, usus, dubur, dan kulit.
Sampai saat ini pengobatan kanker meliputi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi. Namun demikian, terapi lengkap tersebut masih relatif mahal, sulit, dan angka keberhasilnya belum baik. Dengan demikian, terapi paliatif yang merupakan bagian penting dari pengobatan kanker, dilakukan dengan relatif sederhana dan murah, sebaiknya diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi ini telah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya, yang diberikan dari tahap awal diagnosis, pendampingan saat pengobatan lainnya, dan bahkan sampai tahap kematian pasien.
Selain meredakan rasa nyeri kanker yang menyakitkan dan gejala yang mengganggu lainnya, terapi paliatif juga memberikan penegaskan tentang arti hidup manusia, dan menganggap bahwa kematian adalah proses yang alami. Meskipun demikian, terapi paliatif sebenarnya tidak ditujukan untuk mempercepat ataupun sebaliknya, menunda kematian pasien kanker. Dalam hal ini, juga mengintegrasikan pendekatan dalam aspek psikologis dan moral dalam perawatan pasien kanker, menawarkan beberapa alternatif bentuk dukungan sosial untuk membantu pasien agar dapat hidup seaktif mungkin, sampai terjadinya tahap kematian. Selain itu, juga mengenalkan beberapa jenis dukungan untuk keluarga dalam menghadapi masalah yang muncul, baik selama pasien sakit, maupun sampai saat keadaan berdukacita. Terapi paliatif pada umumnya menggunakan pendekatan secara tim, yang telah terbukti dapat juga secara positif, mempengaruhi perjalanan penyakit kanker.
Momentum Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2015 adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kesadaran, bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh individu, masyarakat dan pemerintah, dengan memobilisasi dan mengkatalisasi perubahan positif. Dengan bergerak maju secara bersama-sama, kita memiliki potensi untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa kanker berada ‘dalam jangkauan kita’ (‘not beyond us’). Sudahkah kita berperan demikian, untuk para pasien kanker di sekitar kita?
ditulis oleh:
fx. wikan indrarto, dokter spesialis anak di RS Bethesda Yogyakarta
Catatan : dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat Minggu, 22 Februari 2015 halaman 7